Rabu, 12 November 2008

Pembaharuan "HIKAYAT GALILEO"

Hikayat
Galileo Galilei

Galileo Galilei lahir di kota Pisa, Tuscany pada tanggal 15 Februari 1564. Putra pertama dari Vincenzo Galilei seorang matematikawan dan musisi asal Florence dan Giulia Ammannati ini, sejak kecil sudah mendapat pendidikan memadai. Pernah belajar di Universitas Pisa jurusan Kedokteran, akan tetapi terhenti sebab masalah keuangan keluarga. Ia mempelajari Matematika dari seorang guru di istana Tuscana bernama Ostillo Ricci. Ia kembali ke Florence dan memulai karirnya sebagai pengarang. Karyanya mengenai neraca hidrostatik (1586) dan pusat gaya berat pada benda (1589) membuatnya menjadi begitu terkenal di seluruh Italia. Lalu, ia beruntung dapat mengajar matematika di Universitas Pisa, dan setelah itu Galileo pindah ke Universitas Padua sebagai Guru Besar untuk mengajar geometri, mekanika dan astronomi hingga tahun 1610. Berikutnya, ia terus mendalami sains dan membuat berbagai penemuan.
Di bidang mekanika, Galileo menganulir pendapat Aristoteles yang mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih enteng, dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof Yunani yang besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo memutuskan mencoba dulu benar-tidaknya, dan lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang benar adalah, baik benda berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara.
Berikutnya, penemuannya mengenai hukum kelembaman. Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran, dapat dihilangkan, benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang telah berulang kali ditegaskan oleh Newton dan digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama salah satu prinsip vital dalam ilmu pengetahuan.
Penemuan Galileo di bidang astronomi menempatkan dirinya di catatan sejarah korban penindasan otoritas agama atas kebebasan berpikir. Teori perbintangan di awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori yang lebih lama, yang bumi-sentris. Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan kepercayaannya bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara membuktikannya. Pada tahun 1608 Hans Lippershey, seorang ahli optika Belanda, menemukan teleskop, namun tidak bersedia menerima patennya. Sehingga, kemudian Galileo pun berusaha membuat teleskop sederhana dan ia berhasil menciptakan teleskop dengan kemampuan pembesaran 33 kali. Dengan teleskopnya ini ia berhasil menemukan cincin Saturnus, empat buah bulan Yupiter, gunung-gunung dan kawah di bulan sehingga ia menjadi begitu terkenal di seluruh dunia hingga sekarang. Ia juga menemukan kenyataan bahwa galaksi sebenarnya adalah gugusan bintang yang jumlahnya berjuta-juta.
Sementara penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga kemasyhuran, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya di tahun 1616: manakala dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan hipotesa Copernicus. Galileo merasa tergencet dengan pembatasan ini selama bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal tahun 1623, dia digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Tahun berikutnya, Paus baru ini --Urban VIII-- memberi pertanda walau samar-samar bahwa larangan buat Galileo tidak lagi dipaksakan.
Enam tahun berikutnya Galileo menghabiskan waktu menyusun karya ilmiahnya yang penting Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia. Buku ini merupakan peragaan hebat hal-hal yang menyangkut dukungan terhadap teori Copernicus dan buku ini diterbitkan tahun 1632 dengan ijin sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja menanggapi dengan sikap berang tatkala buku terbit dan Galileo langsung diseret ke muka Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar larangan tahun 1616.
Banyak pembesar-pembesar gereja tidak senang dengan keputusan menghukum seorang sarjana kenamaan. Bahkan dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo dipertanyakan dan dia cuma dijatuhi hukuman enteng. Galileo tidak dijebloskan ke dalam bui tetapi sekedar kena tahanan rumah di rumahnya sendiri yang cukup enak di sebuah villa di Arcetri. Hukuman lain terhadapnya suatu permintaan agar dia secara terbuka mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ilmuwan berumur 69 tahun ini melaksanakannya di depan pengadilan terbuka. Di kota Arcetri dia meneruskan kerja tulisnya di bidang mekanika. Galileo meninggal tahun 1642.
Bagaimanapun, hikayat Galileo Galilei menunjukkan pada kita bahwa doktrin agama tidak selalu bisa bertahan manakala dikenai objektifikasi yang benar atasnya. Kepercayaan tentang geosentris, yang dihasilkan Aristoteles dan karenanya telah melalui proses ilmiah, ketika telah dianut sebagai sebuah keyakinan dan doktrin agama tidak mampu bertahan menghadapi gelombang saintifikasi ilmiah yang digulirkan Galileo. Maka, otoritas agama kurang tepat bila menghalang-halangi kebebasan berpikir yang mungkin akan membawa kemajuan bagi bumi kita ini. Wallahu'alam bis showab. (BRH)

Tidak ada komentar: